Sukanto Tanoto : Tanoto Foundation Proyek Sukacita 2013
Sukanto Tanoto percaya pada pemberdayaan penerima beasiswa saat ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi kepada masyarakat dan memahami nilai filantropis.
Pengaruh positif ini seharusnya tidak dibatasi hanya untuk para penerima beasiswa, tapi mereka juga seharusnya menjadi penggerak aktivitas filantropis yayasan di masa depan. Itulah alasannya para sarjana Tanoto Foundation (Tanoto Foundation Scholars) didorong untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas filantropis yayasan yang diorganisasi oleh perusahaan di bawah RGE (didirikan oleh Sukanto Tanoto). Salah satu aktivitas itu adalah Proyek Sukacita di Kerinci, Indonesia.
Menyadari pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), salah satu anak perusahaan Royal Golden Eagle (RGE), tidak hanya mempraktikkan ilmu kehutanan yang berkelanjutan yang memegang peran kunci dalam pembangunan ekonomi Indonesia, tapi juga memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan membangun berbagai fasilitas di lingkungan sekitar para staf. Proyek Sukacita merupakan salah satu proyek yang menargetkan peningkatan taraf hidup dan kualitas hidup warga di Kerinci lebih lanjut.
Setelah melihat langsung kondisi kehidupan masyarakat di sana, tim Sarjana Singapura (The Singapore Scholars) yang terdiri dari mahasiswa kedokteran Yong Loo Lin School of Medicine, mahasiswa Nanyang Technological University, dan mahasiswa Singapore Management University membentuk Proyek Sukacita 2013 untuk memberikan upaya tambahan untuk lebih merespons kebutuhan lokal. Tiga bidang utama yang menjadi fokus mereka: kesehatan, kebersihan, dan berbagai kegiatan interaktif dengan anak-anak di pusat penitipan anak lokal.
Banyak sarjana yang mengambil bagian dalam program belajar nilai-nilai penting ini dan salah satu dari mereka, Faith Leong dari NUS, membagikan pengalamannya:
“Saya sangat berterima kasih karena saya diberikan hak istimewa untuk mengikuti perjalanan yang melibatkan komunitas internasional ke Kerinci, Indonesia sehingga saya bisa mendedikasikan diri sebagai seorang mahasiswa kedokteran untuk memberikan bantuan kepada penduduk lokal Kerinci. Menjadi bagian dari Sarjana Tanoto selama tiga tahun terakhir, saya tidak pernah tahu banyak mengenai bisnis ataupun kerja filantropis keluarga Tanoto. Perjalanan ini sungguh membuka mata saya lebih lebar, dan saya sangat tertarik dengan organisasi dan struktur kota ini, begitu juga dengan berbagai upaya yang secara tetap dilakukan oleh Tanoto Foundation untuk menjangkau masyarakat lokal melalui pendidikan. Saya yakin bahwa banyak warga lokal yang memperoleh manfaat amat besar dari berbagai program penjangkauan yang panjang dan kontinu ini, seperti yang saya rasakan. Meskipun saya hanya sebentar di sana, kami mampu menilai perkembangan cukup banyak anak-anak dari dua sekolah yang berbeda. Itu cukup menantang, mengorganisasi tenaga kerja kami yang tersedia dengan cara yang paling efisien agar pekerjaan bisa selesai. Apalagi kemampuan bahasa Indonesia kami hanya sedikit bahkan ada yang tidak dapat berbahasa Indonesia sama sekali! Meskipun demikian, kami akhirnya berhasil menerapkan suatu sistem dan menyelesaikan yang telah kami tetapkan untuk dilakukan. Walaupun sebagian besar dari kami merasakan kelelahan dari perjalanan ini, tidak bisa disangkal bahwa kami telah belajar banyak hal dari perjalanan ini dan memperoleh persahabatan baru dalam perjalanan ini.”
– Faith Leong, NUS, Tahun ke-4
Leave a comment