Tidak Ada Istilah “Tunggu Sebentar” Bagi Seorang Pengusaha
Siapa yang tidak tahu Jokowi di Indonesia? Dia seorang politisi Indonesia, mantan Gubernur Jakarta dan calon Presiden Indonesia dalam Pemilu Presiden 2014. Banyak orang mengetahui Jokowi sebagai orang yang lahir dalam kemiskinan dan memperoleh posisi kunci dengan harapan dialah pemimpin yang akan membenahi segalanya, memperbaiki birokrasi, dan bersih (Business Times, 9 Juli 2014).
Indonesia telah berjuang berpuluh tahun menghadapi korupsi di mana pejabat sering melihat suap sebagai sumber pendapatan. Ini juga yang menjadi alasan Indonesia menerima gelar sebagai salah satu masyarakat terkorup di dunia. Semoga Jokowi akan mampu menciptakan perubahan di negeri ini yang menguntungkan warga.
Namun, ada satu sisi yang kurang dikenal dari Jokowi, yakni fakta bahwa ia memiliki gairah yang kuat untuk kewirausahaan dan bisnis. Menurut Jokowi, untuk menjadi seorang pengusaha, orang seharusnya tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berpikir tentang isu-isu yang tidak perlu justru sebaliknya, memanfaatkan waktu ini untuk berpikir tentang sumber daya dan langkah berikutnya yang akan diambil.
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pernah menjadi pengusaha di industri mebel. Ia mengatakan, modal awalnya adalah uang pinjaman dan hanya mampu untuk mempekerjakan empat pekerja sebagai tukang kayu pada tahap awal usahanya. Dia sangat yakin bahwa jika bisnisnya terus beroperasi, dalam waktu dua tahun ia akan mampu mengekspor furnitur ke Taiwan. Ia berbagi ceritanya dalam acara Seri Kewirausahaan Tanoto (The Tanoto Entrepreneurship Series) yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tanoto Entrepreneurship Series merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation bersama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam rangka mendukung lanskap kewirausahaan di Indonesia. Ini merupakan program yang bertujuan untuk mempromosikan semangat kewirausahaan di negara ini. Hal ini sejalan dengan visi pendiri yayasan, Sukanto Tanoto.
Leave a comment